[ARTIKEL] 19 Oct 2017
Sejarah telah membuktikan secara fakta bahwa ketakutan akan penggunaan minyak kelapa sebagai sumber penyakit dari penyakit jantung dan lainnya karena ada lemak yang jahat itu bohong, semua dibuat agar minyak kelapa penggunanya beralih ke minyak nabati yang ternyata faktanya mengejutkan, minyak nabatilah yang tidak sehat.
Berawal dari kampanye yang telah direncanakan dengan cermat oleh ASA untuk dapat secepatnya menyinkirkan saingan minyak tropis impor tersebut. Dalam dekade 1960-an hingga 1970-an yang telah dilakukan untuk melakukan penelitian dan menghasilkan fakta yang menunjukkan bahwa beberapa bentuk dari lemak jenuh tersebut merupakan faktor dari risiko berkembangnya sumber penyakit seperti penyakit jantung, oleh karena itu akibatnya dari lemak jenuh juga dianggap sebagai komponen yang tidak diinginkan dalam makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat luas dan semakin sedikit Anda mengkonsumsi lemak jenuh maka akan semakin baiklah kesehatan Anda.
Dengan menggunakan ketakutan masyarakat sebagai senjatanya yang membuat masyarakat takut akan lemak jenuh dan juga perasaan adanya hubungan dengan penyakit jantung, sang pembuat isu yaitu ASA berangkat untuk menciptakan krisis kesehatan. Krisis yang telah direncanakannya ini sangat mengerikan sekali yang dapat membuat secara harfiah akan menjadikan orang takut dan menghindari penggunaan minyak kelapa.
Setelah itu, pada tahun 1986, ASA mengirimkan alat pelawan lemak atau disebut sebagai “Fat Fighter Kit” pada petani kedelai untuk dapat mendorong mereka menulis pada pejabat pemerintahan yang ada, pada perusahaan makanan dan juga pada beberapa pengguna minyak goreng yang isinya memprotes gangguan dari lemak tropis yang sangat jenuh speerti minyak kelapa dan minyak sawit.
Bukan hanya itu saja, para istri dan juga keluarga dari sekitar 400.000 petani kedelai didorong untuk melakukan penyebaran ke seluruh negeri dalam bentuk upaya melobi dan juga menggembar-gemborkan manfaat kesehatan dari minyak kedelai tersebut.
Kelompok dari kesehatan yang penuh makna namun salah jalan seperti Center For Science in The Public Interest (CSPI) yang bergabung dalam perang ini, mengeluarkan juga berita yang menyebutkan bahwa minyak sawit dan minyak kelapa dan juga biji sawit sebagai lemak yang dapat menymbat pembuluh darah masyarakat yang mengkonsumsinya.
Sebuah kelompok aktivis kosumen nonprofit akhirnya mengkritik lemak jenuh sejak didirikan pada tahun 1970-an seperti yang terjadi hampir semua penasihat gizi pada masa itu mereka sebenarnya secara keliru meyakini bahwa semua lemak jenuh sama dan menyerangnya sekuat tenaga.