[ARTIKEL] 03 Mar 2021
Minyak goreng untuk masyarakat di Indonesia telah menjadi bagian dari sehari hari dalam mengolah bahan makanan menjadi masakan jadi. Cara memasak dengan menggoreng menjadi pilihan karena lebih mudah dan praktis serta dapat menghasilkan makanan yang matang dan bergizi tinggi. Saat ini di pasaran terdapat beberapa jenis minyak goreng yang beredar. Perbedaan dari berbagai minyak tersebut tergantung dari kandungan asam lemaknya yang kemudian akan mempengaruhi karakteristik atau sifat dari minyak-minyak tersebut.
Berikut adalah beberapa minyak goreng dan kandungan asam lemaknya:
- Minyak Kelapa Sawit: 51% asam lemak jenuh, 38% asam oleat, 10% asam linoleat, 1% asam linolenat
- Minyak Kelapa: 90% asam lemak jenuh, 7% asam oleat, 3% asam linolenat
- Minyak Jagung: 13% asam lemak jenuh, 28% asam oleat, 57% asam linoleat, 2% asam linolenat
- Minyak Kacang: 19% asam lemak jenuh, 47% asam oleat, 33% asam linoleat, 1% asam linolenat
- Minyak Zaitun: 15% asam lemak jenuh, 74% asam oleat, 9% asam linoleat, 2% asam linolenat
Baca Juga :
Asam lemak oleat nama lainnya adalah omega-9, sedangkan asam linoleat dan linolenat adalah omega-6. Omega menunjukkan adanya ikatan rangkap pada molekulnya. Semakin banyak ikatan rangkap pada suatu minyak, maka semakin tidak tahan terhadap pemanasan. Hal ini karena ikatan rangkap bila dipanaskan pada suhu tertentu akan menghasilkan peroksida yang tidak baik untuk kesehatan. Sedangkan asam lemak jenuh tidak memiliki ikatan rangkap sehingga lebih tahan terhadap pemanasan.
Berdasarkan komposisi asam lemak tersebut, maka semakin banyak asam lemak jenuh semakin tahan terhadap pemanasan. Oleh sebab itu apabila akan digunakan untuk menggoreng dengan panas yang tinggi, maka yang paling tahan panas berturut-turut adalah: minyak kelapa, minyak kelapa sawit, minyak kacang, minyak zaitun dan minyak jagung. Namun yang paling baik untuk dressing (dituangkan langsung di atas sayuran tanpa dipanaskan), maka yang paling baik berturut-turut adalah: minyak kacang, minyak zaitun, minyak kelapa sawit dan minyak kelapa. Untuk penggunaan menumis (dipanaskan sebentar) maka yang manapun boleh digunakan.
Jadi memilih minyak goreng seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan memasaknya, apakah untuk menggoreng (deep fried), atau menumis, ataukah untuk dressing saja. Jadi bila sering menggoreng maka pilihan yang tepat untuk minyak goreng yang digunakan adalah minyak kelapa, setelah itu baru minyak kelapa sawit, minyak kacang dan nminyak zaitun.
Baca Juga : Minyak Goreng Kelapa Lebih Sehat dan Ekonomis