[ARTIKEL] 18 Feb 2021
Data Kanker Menurut World Health Organization (WHO)
Kanker merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia. Kanker tidak hanya dapat diderita oleh orang dewasa, namun juga oleh anak. Data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa setiap tahun terdapat 300.000 anak usia 0-19 tahun yang didiagnosis kanker, sedangkan di Indonesia berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013 sekitar 16.000 kasus anak usia 0-14 tahun didiagnosis kanker setiap tahunnya. Sekitar 50% dari penderita kanker anak datang ke fasilitas kesehatan sudah dengan stadium lanjut, dan salah satu faktornya karena kurangnya pengetahuan orang tua tentang kanker anak. Padahal apabila dideteksi lebih dini, banyak kanker pada anak yang dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat.
Kanker pada anak berbeda dengan pada dewasa, karena munculnya kanker tidak dapat dicegah dan belum diketahui secara pasti mengapa kemudian bisa muncul pada anak tertentu, namun demikian pola hidup sehat tetap perlu diajarkan pada anak , karena akan bermanfaat untuk mencegah munculnya penyakit kronis termasuk kanker pada saat mereka dewasa.
Jenis kanker yang paling banyak diderita anak adalah : 1. Leukemia, 2. Retinoblastoma dan 3. Osteosarkoma. Apabila diketahui lebih dini, respon terhadap pengobatan cukup baik, bahkan beberapa jenis leukemia dapat sembuh setelah mendapat kemoterapi. Salah satu yang menunjang penyembuhan pada proses terapi kanker adalah support nutrisi yang tepat.
Salah satu kendala pada pasien kanker adalah kebutuhan zat yang tinggi, namun pasien sering kehilangan nafsu makan karena keadaannya. Pada anak kebutuhannya nutrisi semakin tinggi per kg berat badannya, karena anak memerlukan zat gizi yang diperlukan untuk tumbuh. Hal lain yang harus diperhatikan pada pasien kanker adalah pemilihan makanan yang diusahakan tidak mempercepat pertumbuhan sel kanker namun dapat menunjang kesehatan dan terapi sekaligus menunjang pertumbuhan pada anak.
Komposisi makanan sebaiknya diubah agar sel kanker tidak tumbuh lebih cepat karena cara pemberian makan yang salah. Caranya adalah meningkatkan asupan lemak dan menurunkan asupan karbohidrat. Hal ini diperlukan agar energi yang terbentuk dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Dengan meningkatkan asupan lemak, maka sumber energy yang terbentuk akan menghasilkan lebih banyak radikal bebas yang akan menghambat pertumbuhan sel. Selain itu peningkatan asupan lemak juga akan mendukung kebutuhan tubuh dan pertumbuhan anak.
Asupan lemak dapat berasal dari lemak hewani dan nabati. Asupan lemak hewani yang terdapat dari daging hewan (sapi, kambing, ayam dan ikan) sangat baik karena diperlukan untuk suplai asam amino esensial bagi kesehatan dan pertumbuhan anak. Asupan lemak nabati dapat berasal dari kacang-kacangan dan minyak baik minyak jagung, minyak kacang dan minyak kelapa.
Baca Juga : Minyak Goreng Sehat dan Aman dari Resiko Kanker
Minyak kelapa merupakan salah satu minyak yang baik untuk digunakan pada pasien kanker anak, karena mengandung energi yang tinggi dan selain itu mengandung asam lemak rantai pendek dan menengah (asam laurat) yang akan dengan mudah diubah menjadi energi (ATP) dan benda keton di dalam darah. Metabolit yang dihasilkan dari asam laurat ini adalah sumber energi yang baik untuk sel, namun tidak disukai oleh sel kanker, sebaliknya bila dalam asupan makanan mengandung banyak karbohidrat yang kemudian menjadi glukosa, maka justru akan meningkatkan pertumbuhan sel kanker karena glukosa adalah sumber energi utama untuk sel-sel kanker.
Jadi untuk penderita kanker anak, turunkan konsumsi karbohidrat hingga kurang dari 20% dan tingkatkan konsumsi lemak hingga lebih dari 50% dengan menambahkan minyak kelapa sebagai bagian dari diet sehari-hari. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian diet tinggi lemak terbukti dapat ditoleransi dengan baik oleh pasien, mempertahankan massa otot, mengurangi komplikasi kemoterapi dan meningkatkan kualitas hidup pasien kanker. Demikian artikel pentingnya dukungan nutrisi untuk kanker anak, Semoga Moms menjadi lebih faham pentingnya dukungan nutrisi untuk anak.